pabila tepis titis itu berderai, maaf
ingkar janji aku dulu, bukan
tak kota, cuma aku saja melaknatkan.
pabila bibir mungil itu sengaja
senyum, tak semesti ia rela
terukir, mungkin saja itu
hanya mainan garisan ototku.
dan pabila rasa itu
hadir, tak rela benak memikir,
tak guna jiwa meronta, kerna
aku tahu rasa itu
pasti kamu.
senyum belum makna riang
ReplyDeletekala mimpi redupkan senja
masih ade kota cipta tawa
mampu tafsir nada hawa
senyum kala terluka..
ReplyDeletebiar aku derita
asal kamu bahagia... :p
kalu asik terluka ssh jugak orang
ReplyDeletekalaulah kamu rasa itu aku.
ReplyDeletesnyum x mcm dulu.
anon: terima kasih, kamu bagus.. =)
ReplyDeleteaksara: biar aku yang luka,biar aku yang seksa.
kau..perlu senyum saja.. =)
mosyuki: mau syum bgaimana?
sepertimana lagu aizat-senyum
ReplyDeletesenyum lah~
ReplyDelete